Seminar Internasional Kupas Peran Presiden Prabowo dalam Mendorong Solusi Dua Negara
By Admin

nusakini.com, Makassar -- Menindaklanjuti pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23 September lalu, UIN Makassar gelar Seminar Internasional bertajuk “Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kampus 2 UIN Makassar, Senin (17/11/2025).
Seminar diadakan sebagai ruang akademik untuk membedah arah kebijakan Indonesia dalam mendorong solusi dua negara serta kontribusi Presiden Prabowo terhadap upaya mewujudkan perdamaian berkeadilan di Gaza.
"Presiden Indonesia menyampaikan pidato di forum internasional secara begitu aktif, tanpa teks, dan mendapatkan apresiasi luar biasa dari banyak negara. Momentum ini membuka ruang diplomasi besar bagi Indonesia, terutama dalam memperjuangkan Two-State Solution dan perdamaian global," unkap Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Senin (17/11/2025)
Melihat respons tersebut, Menag merasa perlu menyiapkan rangkaian seminar internasional. Untuk mencari solusi teknis atas apa yang disampaikan presiden.
"Kita ingin menjelaskan posisi Indonesia secara akademik dan diplomatik, agar dunia memahami arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam isu perdamaian," ucapnya.
Setelah seminar di Makassar, kita akan melanjutkan kegiatan serupa di Medan, Surabaya dan Jakarta, dengan tema berbeda-beda. "Kita tidak dapat bekerja sendiri. Ini bukan lagi era the power of I, melainkan the power of we. Diplomasi modern adalah diplomasi kolaborasi," ucap Menag
Hasil dari seminar ini, nantinya akan berupa policy brief beripa solusi atas gagasan presiden, dan akan dikirim ke lembaga-lembaga internasional melalui kementerian luar negeri. "Kita harus membantu pak prabowo untuk memikirkan detil-detil mewujudkan statmen positif pak prabowo di dunia internasional tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menyampaikan bahwa seminar ini sepenuhnya digagas oleh Menteri Agama. Ini adalah seminar internasional pertama di Indonesia yang secara khusus membahas peran Presiden Prabowo dalam upaya perdamaian global.
“Saya ingin menyampaikan, apa yang kita harapkan dari seminar ini? Bagaimana ikhtiar kita membawa semangat dan keberhasilan diplomasi politik ke meja diplomasi akademik? Inilah yang menjadi perhatian dan atensi Menteri Agama. Dan ini adalah visi beliau—kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak kasat mata dan belum terpikirkan sebelumnya," ucap Hamdan.
Ia menambahkan bahwa salah satu tujuan penting kegiatan ini adalah menghasilkan rumusan akademik yang dapat menjadi policy brief bagi pemerintah dalam memperkuat peran Indonesia di kancah global. Seminar ini juga diharapkan menjadi ruang untuk membangun jejaring akademik dan memperluas networking internasional.
Isu kemanusiaan yang muncul di belahan dunia saat ini memang sudah menjadi makanan sehari-hari dan terkesan dihiraukan. Namun, ia menyebut bahwa secercah harapan muncul melalui keberanian Presiden Prabowo, ketika beliau menyampaikan pidato di PBB dengan ketegasan yang mengubah cara dunia memandang Indonesia.
“Harapan itu muncul dan membawa optimisme baru bagi dunia. Karena itu, seminar ini merupakan upaya memperkuat gagasan besar tersebut.”
Hadir menjadi Pembicara dalam seminar ini, Prof. Robert W. Hefner, yang merupakan Guru Besar Antropologi, Boston University, Amerika Serikat, Revda Selver Iseric, Aktivis dan juga Jurnalis asal Palestina, serta Ustad Das’ad Latif merupakan seorang ulama yang juga akademisi bidang ilmu komunikasi. (*)